Inilah Creative Writing, Rahasia dibalik Advertising


Inilah creative writing, rahasia dibalik advertising




Berapa banyak iklan yang kalian lihat dan dengar hari ini? Diradio? Di spanduk pinggiran jalan? Atau di sosial media kesayangan kalian?
Pernahkah kalian tertipu? Membaca judul artikel dan isinya tidak sesuai dengan harapan?
Selamat! Anda tertipu dengan trik periklanan yang biasa disebut clickbait.
Itu adalah salah satu contoh penerapan creative writing yang sering kali kita jumpai sehari hari. Hal itu semua terjadi karena creative writing merupakan ilmu yang memanipulasi opini, membuat orang yang membacanya terpancing kreatifitasnya. Karena dalam creative writing kita membuat sebuah tulisan dengan menuangkan ide dan gagasan kreatif dengan cara yang santai seolah olah sedang berinteraksi dengan orang yang membacanya.

Creative writing bisa diterapkan dimana saja. Apapun yang berbentuk tulisan, dari novel sampai caption di Instagram. Adapun salah satu contohnya pada lirik lagu yang tentunya kalian pernah mendengar atau menyanyikannya yaitu “We Are The Champion” di acara olahraga sekolah kalian, atau paling tidak di acara yang disiarkan dilayar kaca maupun platform digital. Adanya pembawaan lagu seperti itu tentunya menambah suasana dan membuat kita seolah olah menjadi pemenang juga. Hal itulah yang ingin disampaikan sang penulis Freddie Mercury, bahwa setiap orang di dunia ini adalah seorang pemenang. Sang penulis berusaha mengungkapkan gagasannya ke setiap yang orang mendengarkannya. Menarik bukan? Banyak contoh lainnya yang kita sering temui tanpa kita sadari.

Tentunya semua orang bisa menjadi seperti Freddie Mercury, menghasilkan karya-karya yang menginspirasi banyak orang. Berikut kami akan berikan tipsnya, tentunya dengan mengunakan prinsip-prinsip penulisan creative writing yaitu sebagai berikut:
1.      Tidak bertele-tele
Pada media tertentu seperti iklan di spanduk jalan atau iklan ditv, yang memiliki durasi untuk membaca yang pendek tentu pesan yang tersampaikan harus padat dan jelas.
2.      Gunakan kata kata yang umum
Kata yang digunakan harus bersifat umum atau dimengerti banyak orang agar pesan dapat tersampaikan dengan baik.
3.      Gunakan kalimat yang menarik
Penggunaan kalimat yang menarik dapat dengan mudah diingat oleh pembaca, dalam konteks tertentu pembaca dapat menerapkannya.
4.      Prinsip etis
Hal ini penting digunakan, mengingat creative writing diperutukan untuk banyak orang. Penulisan yang sesuai dan tidak menyinggung pihak pihak tertentu dan tidak mengandung unsur sara.
5.      Harus bermanfaat.
Tentunya setiap penulisan creative writing mempunyai tujuan yang bermanfaat. Membuat orang yang membaca menginat dan menerapkannya.

Dalam proses pembuatannya creative writing juga mempertimbangan aspek aspek seperti:
A.     Konten.
Konten atau yang dimaksut dengan “what to say” memiliki arti penting dalam proses ini karena ini adalah sebuah inti dari creative writing.
B.     Proses.
Pengumpulan ide-ide untuk dituangkan dalam penulisan.
C.     Susunan penulisan.
Untuk beberapa karya sastra seperti cerpen, dibutuhkan susunan penulisan yang kreatif. Pembuka, isi, dan penutup harus menarik untuk dibaca
D.     Pemilihan kata.
Kosa kata yang dipilih semenarik mungkin. Menggunakan kata-kata yang sederhana namun menarik.
E.      Tata Bahasa.
Menggunakan struktur tata Bahasa yang benar agar mudah dimengerti.

Creative writing sangat lekat dengan kehidupan kita sehari hari konsepnya ini membuat penerapannya melalui sangat banyak media. Bahkan mungkin disetiap ruangan, jalanan, maupun tempat umum lainnya, terlihat maupun terdengar. Creative writing dibuat Berdasarkan target audiencenya artinya untuk siapa dan untuk apa tulisan itu dibuat. Adapun tata urutan proses creative writing yaitu
1.      Pra tulis
Tahapan ini merupakan yang pertama dalam sebuah proses penulisan. Disini adalah tahap dimana kita menentukan topik dari tulisan. Mempertimbangkan dan Memilah mana topik yang paling baik itu penting mengingat itu berhungan langsung dengan tujuan penulisan.
2.      Pembuatan
Pada tahap ini semua ide dituangkan dalam segala bentuk kreatifitas penulisan dan masih tersusun secara kasar. Pastikan juga penulisan tidak menggandung unsur sara tau menyingguang pihak pihak tertentu.
3.      Revisi
Memperbaiki atau revisi yaitu menambah atau mengurangi inforrmasi dalam penulisan. Dalam tahap ini juga tulisan disempurnakan dengan mengurangi tulisan yang tidak sesuai  dan meruncingkan rumusan masalah
4.      Penyuntingan
Penyuntingan dilakukan dengan meneliti susunan tulisan yang dibuat dan memperbaiki kesalahan maupun kekurangan dalam penulisan kembali pada tujuan.
5.      Publikasi
Tahap publikasi merupakan tahapan paling akhir yakni dengan mempublikasikan tulisan sesuai dengan target audience yang telah dituju.

Untuk menjadi Creative Writer bukanlah hal yang sulit. Kalian harus mempunyai ide yang unik. Tidak perlu menggunakan kata kata yang sulit, tetapi menggunakan kata kata yang sederhana dan menarik. Jadi siapkah kalian untuk menjadi seorang Creative Writer?



Referensi:
Luwi, Ishwara. 2005. Sepuluh prinsip menulis. http://pelitaku.sabda.org/sepuluh_prinsip_menulis
Muchlisin, Riadi. 2013. https://www.kajianpustaka.com/2013/07/pengertian-tujuan-dan-tahapan-menulis.html?m=1
Iqbal, Farid. 2014. https://www.kompasiana.com/iqbalfarid13/552fbc3c6ea8342d258b46ee/creative-writing
Aan, Safwandi, Screamo. 2010. https://www.scribd.com/doc/34246070/penulisan-kreatif-sastra

Anggota yang mengerjakan:
Affan Fadilah
Afifa Adiningtyas
Ahmad Nuzul Lindu Aji
Hafizh Nur Athaya
Muhammad Fariz Arymi



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Short Story - Ahmad Nuzul Lindu Aji

Penyuntingan - Hafizh Nur Athaya

Mencari Majas dalam Novel - Afifa Adiningtyas