Ikut Aksi? Harus Lihat Ini!

(Afifa Adiningtyas)

Aksi demo akhir akhir ini tentang keresahan masyarakat akan penetapan RUU membuat ratusan mahasiswa turun kejalan menyurakan keluhannya. Fenomena ini tentunya membuat perubahan dari segi ekonomi sampai yang paling terlihat adalah  lingkungan.
Seperti yang sudah terjadi pada demo di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pada senin 30 September 2019 lalu, ratusan demonstran yang turun meninggalkan banyak sekali jejak kerusuhan.
Diketahui sejumlah massa melakukan provokasi seperti melempar batu sampai petasan ke arah aparat kepolisian. Membuat polisi memukul mundur massa dengan gas air mata dan water canon.
Akibatnya, banyak sekali serpihan batu, botol plastik, dan kayu yang berceceran ditengah jalan.
Yang paling mencolok disini bisa kita lihat adalah sampah plastik. Merugikan tentunya bagi lingkungan. Tetapi berkah bagi para pemulung.
Di bawah remang lampu jalan pasca demo, pemulung bermunculan.
Berkarung karung besar dipundaknya benda yang kita anggap sampah menjadi penyambung hidupnya.
"Ya lumayan lah kang, buat dijual ke pengepulnya," kata seorang pemulung, Purwanto (40), di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (30/9/2019).
            Purwanto mengaku menggumpulkan plastik yang nantinya akan dibersihkan dan dijual.
"Sekilonya untuk plastik Rp.2.000, kalau untuk botol sekilonya Rp.3.500. Lumayan kalau dikumpulin," tuturnya.
            Mungkin tak seberapa uang yang didapat dari jalanan demi menyambung hidup para pemikul karung.
            Tapi kita, sebagai mahasiswa harusnya juga peduli. Jangan sampai aksi yang kita lakukan yang berujuan merubah hal hal besar membuat kita lupa akan hal hal kecil.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Short Story - Ahmad Nuzul Lindu Aji

Penyuntingan - Hafizh Nur Athaya

Mencari Majas dalam Novel - Afifa Adiningtyas