Menyuarakan Isu-Isu Modern ala The 1975.

(Hafizh Nur Athaya)

Band yang berasal dari Manchester, Inggris yaitu The 1975 kembali menggelar konsernya di Indonesia, Minggu (29/9) malam di kawasan Senayan Jakarta, Band yang terkenal dengan set panggung yang artsy ini sukses mebuat penontonnya puas.

Selain set yang artsy band ini membawakan lagu hit andalan mereka serta lagu tentang isu bahwa dunia sedang tidak baik baik saja akibat pemanasan global.
Memang ini menjadi poin-poin utama band tersebut untuk menyadarkan para remaja tentang suramnya dunia sekarang yang dikarenakan Isu sosial, krisis iklim, hingga situasi politik . Ini menjadi tema The 1975 atas konsernya yang bertajuk "A Brief Enquiry Into Online Relationships Tour".

Sejak awal konser The 1975 membawakan lagu terbaru mereka yang berjudul People. Lagu ini merupakan suara The 1975 bagi masyarakat untuk melawan masalah kesenjangan generasi, konservatisme, dan masalah politik lainnya.

Sang vokalis pun mengenakan kaos yang bertuliskan 'Question Authority' dan rok bunga bunga seperti menjadi sebuah 'pernyataan' tersendiri.

Seruan The 1975 tidak berhenti disini. Mereka membawakan lagu Love It If We Made It untuk mengkritik masyarakat modern dan I Like America America & Likes Me tentang kekerasan penggunaan senjata.

Remaja pejuang iklim asal Swedia, Greta Thunberg pun menjadi bagian dalam konser The 1975 untuk menyuaran bahwa dunia sedang tifak baik-baik saja. Seruan Thunberg muda tentang seruan memerangi krisis iklim dunia disambut meriah oleh para penonton yang sadar akan masalah tersebut.
"We have to acknowledge that the older generations have failed. All political movements in their present form have failed. But Homo sapiens have not yet failed. Yes, we are failing, but there is still time to turn everything around," seruan Thunberg diiringi musik instrumental dan seruan penonton yang setuju dengan pesan yang disampaikan.
Konser yang sangat menyuarakan isu krisis dunia itupun memang menjadi tema dalam album dan konser "A Brief Enquiry Into Online Relationships", namun The 1975 membawakan lagu hit mereka seperti  Robbers, Chocolate, A Change of Heart, Fallingforyou, You serta Loving Someone.
The 1975 juga membawakan lagu-lagu yang memngangkat isu mental illness yang berdasarkan pengalaman pribadi sang vokalis, Matty dan cukup relevan bagi sebagian orang, seperti Somebody Else, I Always Wanna Die (Sometimes), Sincerity Is Scary, Give Yourself a Try, dan I Couldn't Be More In Love. Selama satu setengah jam band The 1975 membuat para penontonnya terpukau atas set panggung yang sederhana tapi megah, dikarenakan permainan visual dan set lampu yang memukau mata.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20190930125349-227-435316/membuka-mata-dan-pikiran-lewat-konser-the-1975-di-jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Short Story - Ahmad Nuzul Lindu Aji

Penyuntingan - Hafizh Nur Athaya

Mencari Majas dalam Novel - Afifa Adiningtyas