Short Story - Afifa Adiningtyas
Minyak Kelapa Ibu
Aku tumbuh
di keluarga yang bisa dibilang keluarga harmonis, dan ibu yang sangat
menyayangiku dengan kecerewetannya. Tak masalah dengan itu, dia orang yang
paling aku sayang juga di dunia. Dia selalu memperhatikanku dari kepala sampai
ujung kaki, bahkan mungkin dia tahu berapa helai rambut di kepalaku ahahaha.
Selalu memperhatikan apapun yang terlihat padaku, terutama pada rambutku yang
panjang.
Sekarang
aku sudah besar, tinggal di kota besar berpisah dengan orang tuaku untuk menuntut
ilmu tentunya. Tinggal di kota orang sendirian tentunya bukan hal yang mudah
bagiku. Karena terbiasa dengan cerewetnya ibu, tanpa itu keseharianku bisa
dibilang agak kacau. Aku sangat ceroboh dan pelupa. Sampai suatu hari
kecerobohan itu muncul lagi.
Waktu itu
aku lagi mengerjakan tugas kuliah seperti biasa. Karena artikel yang kubaca,
aku percaya bahwa mengunyah permen karet dapat meningkatkan konsentrasi saat
belajar. Saat itupun aku mengerjakan tugasku yang membosankan dengan permen
karet dimulutku. Tiga permen karet, supaya balonnya besar pikirku. Karena
mulutku penuh dengan permen karet yang manis itu membuat tenggorokanku seret.
Kuteguk air mineral dengan tiga permen karet itu di mulutku. Apa yang terjadi
selanjutnya? tersedak, tentu saja. Permen karet besar itu meloncat keluar dari
mulutku dan nyangkut dirambutku yang panjang. Panik. Reflek pada saat itu
hanyalah bagaimana cara melepaskan gumpalan lengket berwarna pink itu dari
rambutku. Kecerobohan menyapaku lagi, permen karet itu malah menyebar dan makin
sulit disingkirkan. Ini ditambah sulit dengan rambutku yang sekarang kering
karena sudah tidak terawat.
Dulu, ibu
sering sekali merawat rambutku dengan minyak kelapa yang dioleskan pada batang
sampai ujung rambut. Tentu saja membuat rambutku sangat terawat pada saat itu. Sekarang,
jangankan memberi minyak kelapa pada rambut, keramas saja seminggu hanya 2x.
Karena rambut yang rusak mempersulit pemisahan antara benda lengket itu. Ide
bodohku muncul lagi. “oke ini udah gak bisa” pikirku. Aku ambil gunting di
meja, dan tentu saja mengguntingnya. Dan wala is it rambut singa ala Afifa
queen.
potong
rambut hanya membuatnya semakin buruk. Aku butuh cara lain. Lalu aku ingat
dengan ibu yang selalu memberi minyak pada rambutku. Tidak memungkinkan sekali
untuk membeli minyak kelapa seperti yang kugunakan dulu. Kali ini ide bagus yg
menyapaku, kupakai topiku dan pergi ke Indomart terdekat dan membeli L'oreal
Paris Extraordinary Oil dan langsung pulang. kugukanan L'oreal Paris
Extraordinary Oil ke bagian rambutku yan masih tersisa permen karet. sangat
membantu sekali, seperti minyak kelapa ibu.
Walaupun
bentuk rambut aku sudah terlanjur aneh karena aku memotongnya dengan
sembarangan, tapi lembut rambutku terasa seperti minyak kelapa ibu.
Komentar
Posting Komentar